Home » » Indonesia Bijak

Indonesia Bijak

Dahulu kita bersatu padu melawan penjajah, tak mengenal darimana suku, agama dan golongan, sama-sama kita berjuang. Saat negeri yang kita namakan Indonesia dianugerahi kedamaian, tanpa gangguan pihak asing, kita sesama anak bangsa justru saling menyindir, saling menjatuhkan, saling melecehkan, saling menghina, saling memfitnah. Bhineka Tunggal Ika, simbol keberagaman negeri, NKRI sbgai prinsip bernegara dan Pancasila sebagai idiologi bangsa seakan tidak kita dihargai lagi. Padahal komitmen berbangsa dan bernegara dibangun di atas pilar-pilar itu.
Kalau di masa damai, sesama anak negeri saling 'berperang', apakah ini pertanda bahwa kita butuh perang dengan asing agar kita bisa bersatu seperti dulu lagi. Kita seakan diantar pada logika bahwa hanya klau kita dijajah, kita bersatu, saat merdeka kita konflik antar sesama anak bangsa, saling mengungkit latarbelakang. Sungguh kita tidak menghargai kelimpahan anugerah kedamaian oleh Sang Khalik untuk negeri kita, Indonesia.
@ Bpk. Noverius Bulango

ARTIKEL TERKAIT

Copyright © 2017. PANITIA SIDANG SINODE GMIH XXVIII TAHUN 2017 - All Rights Reserved